Kamis, 07 Februari 2013

Fungsi-fungsi matematika


Fungsi, dalam istilah matematika adalah pemetaan setiap anggota sebuah himpunan (dinamakan sebagai domain) kepada anggota himpunan yang lain (dinamakan sebagai kodomain). Istilah ini berbeda pengertiannya dengan kata yang sama yang dipakai sehari-hari, seperti “alatnya berfungsi dengan baik.” Konsep fungsi adalah salah satu konsep dasar dari matematika dan setiap ilmu kuantitatif. Istilah "fungsi", "pemetaan", "peta", "transformasi", dan "operator" biasanya dipakai secara sinonim.

Anggota himpunan yang dipetakan dapat berupa apa saja (kata, orang, atau objek lain), namun biasanya yang dibahas adalah besaran matematika seperti bilangan riil. Contoh sebuah fungsi dengan domain dan kodomain himpunan bilangan riil adalah y=f(2x), yang menghubungkan suatu bilangan riil dengan bilangan riil lain yang dua kali lebih besar. Dalam hal ini kita dapat menulis f(5)=10

B. JENIS-JENIS FUNGSI


1) Fungsi konstan (fungsi tetap)
Fungsi konstan adalah fungsi  yang dinyatakan dalam rumus f(x) = c, dengan c suatu konstanta. Grafiknya jika dilukis dalam suatu sumbu koordinat dimana domainnya sumbu x merupakan garis yang sejajar dengan sumbu x.
Fungsi konstan ditulis sebagai:

f : x → f(x) = k, dengan xR dan k adalah sebuah konstanta (nilai tetap).

Ditulis dengan : f : x à k, k : konstanta


Disajikan dalam :


a. Diagram panah                                  b. Grafik pada bidang kartesius


-1
0
1
2
3
 
 
5
 
 
                                                                  y


                                                                                                    y = f (x) = k


                                                              (0,k)                             


 


                                                                                                    x


 


 




2)Fungsi linear
Suatu fungsi f(x) disebut fungsi linear apabila fungsi itu ditentukan oleh
f(x) = ax + b, di mana a ≠ 0, a dan b bilangan konstan dan grafiknya berupa
garis lurus.
Contoh: Diketahui suatu fungsi dinyatakan dalam persamaan fungsi f : xf(x) = x + 3 dengan daerah asal Df = {x | 0 ≤ x ≤ 2, xR}, maka untuk menggambarkan grafiknya dapat dilakukan dengan langkah:

Misal x = 0, maka f(0) = 0 + 3 = 3

Misal x = 1, maka f(1) = 1 + 3 = 4

Misal x = 2, maka f(2) = 2 + 3 = 5


Dengan demikian diperoleh pasangan berurutan dari pemetaannya yaitu : (0, 3), (1, 4), dan (2, 5). Selanjutnya gambarkan garis yang menghubungkan titik-titik tersebut dalam koordinat cartesius.

 



3) Fungsi kuadrat
Suatu fungsi f(x) disebut fungsi kuadrat apabila fungsi itu ditentukan oleh
f(x) = ax2 + bx + c, di mana a ≠ 0 dan a, b, dan c bilangan konstan dan
grafiknya berupa parabola.

Fungsi kuadrat adalah fungsi y = f (x) = ax2 + bx + c (a, b dan c R, a ≠ 0) untuk semua nilai x dalam daerah asalnya (Domain). Fungsi kuadrat dikenal juga dengan istilah fungsi polinom atau fungsi suku banyak berderajat dua dala variabel x. Berikut ini adalah beberapa contoh gambar grafik fungsi kuadrat:

 


Gambarlah graik fungsi kuadrat y = x2 - 4x - 5

    Jawaban : 

    a. Titik potong sumbu x, y = 0.

         y = x2 - 4x - 5       =>       0 = (x - 5) (x + 1) , x = -1 , 5

         0 = x2 - 4x - 5                   Titik potong sumbu x (-1,0) dan (5,0)

    b. Titik potong sumbu y, x = 0.

         y = x2 - 4x - 5                                                                                      

         y = (0)2 - 4(0) – 5                                                                         

         y = -5

        maka titk potong sumbu y adalah (0,-5)

    c. Persamaan sumbu simetri -b/2a

        = -(-4)/2.1

        = 2

    d. Nilai maks/min b2- 4ac /-4a

        = {(-4)2 - 4.1.(-5)} / -4(1)

        = 36/-4

        = -9

    e. Titik puncak {(-b/2a),(b2- 4ac/-4a)} 

        = (2,-9)




4) Fungsi identitas
Suatu fungsi f(x) disebut fungsi identitas apabila setiap anggota domain fungsi
berlaku f(x) = x atau setiap anggota domain fungsi dipetakan pada dirinya sendiri. Grafik fungsi identitas berupa garis lurus yang melalui titik asal dan semua titik absis maupun ordinatnya sama. Fungsi identitas ditentukan oleh f(x) = x.

Ditulis dengan : f : x à I (x) = x


Disajikan dalam :


-2
-1
0
1
2
-2
-1
0
1
2
a. Diagram panah                                  b. Grafik pada bidang kartesius


                                                                  y                             I (x) = x


 


 


           



 

5) Fungsi tangga (bertingkat)
Suatu fungsi f(x) disebut fungsi tangga apabila grafik fungsi f(x) berbentuk
interval-interval yang sejajar.

yaitu suatu nilai bulat terbesar yang kurang dari atau sama dengan x.


Grafik fungsi y : f (x) = [[x]], x Î R diperlihatkan dalam gambar sebagai berikut :


Contoh :


-2 £ x < -1  à [[x]] = -2


-1 £ x < 0  à  [[x]] = -1


0 £ x < 1  à  [[x]] = 0


1 £ x < 2  à  [[x]] = 1


2 £ x < 3  à  [[x]] = 2


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 



Karena grafiknya menyerupai tangga, maka f (x) = [[x]] sering disebut fungsi tangga.




6) Fungsi modulus
Suatu fungsi f(x) disebut fungsi modulus (mutlak) apabila fungsi ini memetakan
setiap bilangan real pada domain fungsi ke unsur harga mutlaknya.

Fungsi modulus atau disebut juga fungsi mutlak adalah fungsi y = f(x) dengan f(x) = |x| untuk semua nilai x dalam daerah asalnya (domain). Bentuk |x| dibaca sebagai “nilai mutlak x” dan didefinisikan sebagai: Untuk setiap bilangan real x, maka nilai mutlak x ditentukan oleh aturan:  |x| = x (jika x ≥ 0 ) dan |x| = -x (jika x < 0).

Karena nilai mutlak suatu bilangan real x tidak pernah negatif, maka grafik fungsi f(x) = |x| tidak pernah terletak di bawah sumbu y.

 

Fungsi modulus disajikan dalam f : x à |x| didefinisikan sebagai :

            + x, jika x > 0


|x| =       0,  jika x = 0


            - x,  jika x < 0


 

Grafik fungsi f (x) = |x| ditunjukkan dalam gambar :


 


y                                       y = |x|


3


2


1


 


-3      -2      -1                   1       2        3                    x


 


 


 


 


 


 


Contoh :


Diketahui fungsi f : x à |x-1| dengan x Î R


a.       Ditentukan f (-3), f (-2), f (-1), f (0), f (1), f (2), f (3)


b.      Tentukan p, jika f (p) = 10


c.       Tentukan q, jika f (q) = 4


d.      Gambarkan grafik fungsi f dalam bidang kartesius


Jawab :


a.       f (x) = |x-1|


f (-3) = |-3-1| = |-4| = 4           f (0) = |0-1| = |-1| = 1


f (-2) = |-2-1| = |-3| = 3           f (1) = |1-1| = |0| = 0


f (-1) = |-1-1| = |-2| = 2           f (2) = |2-1| = |1| = 1


                                               f (3) = |3-1| = |2| = 2


b.      f (p) = |p-1| = 10


p –1 = 10    atau   p – 1 = -10


     p = 11    atau         p = -9


c.       f (q) = |q-1| = 4


q –1 = 4      atau   p – 1 = -4


     p = 5      atau         p = -3


d.      Gambar grafik


 

y                                      


 


 


 


 


 


-3      -2      -1                   1       2        3                    x


 


 


 


 





7) Fungsi ganjil dan fungsi genap
Suatu fungsi f(x) disebut fungsi ganjil apabila berlaku f(–x) = –f(x) dan disebut
fungsi genap apabila berlaku f(–x) = f(x). Jika f(–x) ≠ –f(x) maka fungsi ini
tidak genap dan tidak ganjil.

Fungsi f : x à f (x) disebut fungsi genap jika f (-x) = + f (x)

Fungsi f : x à f (x) disebut fungsi ganjil jika f (-x) = - f (x)

Jika ada fungsi yang tidak memenuhi kedua pernyataan di atas disebut fungsi tidak genap dan tidak ganjil.

Contoh :

Tentukan fungsi genap atau fungsi ganjil di antara fungsi berikut :

a.      f (x) = x2 + 1

b.        f (x) = x3

c.       f (x) = x3 – 1

Jawab :

a.       f (x) = x2 + 1


f (-x) = (-x)2 + 1 = x2 + 1 = + f (x)


Jadi f (x) = x2 + 1 adalah fungsi genap


b.      f (x) = x3


f (-x) = (-x)3 = -x3 = - f (x)


Jadi f (x) = x3 adalah fungsi ganjil


c.       f (x) = x3 – 1


f (-x) = (-x)3 – 1 = -x3 – 1


f (-x) ¹ + f (x)  dan f (-x) ¹ -f (x)


Jadi f (x) = x3 – 1 bukan fungsi genap dan bukan fungsi ganjil. 


Contoh penyajian dalam grafik bidang kartesius


Fungsi genap                                         Fungsi ganjil


                   y       y = f(x) = x2+1                       y           y = f(x) = x3


 


 


                         (0,1)                                          0


                                                  x          -1                   1                         x


 


Grafik fungsi genap selalu simetri        Grafik fungsi ganjil selalu simetri


Atau setangkup terhadap sumbu y       atau setangkup terhadap titik asal 0




8) Fungsi Polinomial
Fungsi Polinomial adalah fungsi f yang dinyatakan dalam bentuk :
f(x) = an x n + an-1 x n-1 + ……. A2 x 2 + a1 x a0
Jika n = 1 maka terbentuk fungsi linier (grafiknya berbentuk garis lurus).
Jika n = 2 maka terbentuk fungsi kuadrat( grafiknya berbentuk parabola).

 

 

 

9) Fungsi invers

adalah kebalikan dari fungsi untuk membentuk kebalikan dari fungsi sebenarnya. Apa gunanya fungsi ini? Fungsi ini utk mencari cari identitas fungsi sedemikian sehingga fungsi sebenarnya jika dikalikan dengan fungsi invers menghasilkan 1. Jika dalam bentuk vektor adalah vektor identik.



10) Fungsi logaritma

Fungsi ini berperan pada persoalan-2 statistik dan probabilitas. Dan lebih banyak kepada persoalan-2 diskrit. Contoh: bagaimana mengatur agar antrian pembelian bensin sedemikian sehingga pada saat-2 tertentu pegawai pelayanan diperbanyak. Misal pada pembayaran rekening listrik, para konsumen lebih banyak membayar pada akhir tagihan daripada awal-awal penagihan. Sangat bijak manajer mengatur agar pada hari-2 terakhir pegawainya hrus membantuk bagian kasir untuk melayani konsumen.

Contoh : Diketahui f(x) =  4log (x2 -  8x  +  16). Tentukan titik potong kurva fungsi f dengan : 

 a. Sumbu X                           b. sumbu Y

      Penyelesaian:

a.       Titik potong dengan sumbu X. Syaratnya f(x) = 0. Oleh karena itu,

       f(x) = 4log (x2 – 8x  +  16)

 0 = 4log (x2 – 8x  +  16)

 4log (x2 – 8x  +  16) = 4log 1

 x2 – 8x  +  16 = 1

 x2 – 8x  +  15 = 0

 (x – 5)(x – 3) = 0

 x = 5  atau  x = 3

Jadi, titik potongnya dengan sumbu X adalah  (5, 0) dan (3, 0).

b.      Titik potong dengan sumbu Y  syaratnya, x = 0. Oleh karena itu,

f(x) =  4log (x2 – 8x  +  16)

       =  4log (02 – 8(0) + 16)

       =  4log 16

       =  4log 42

          =  2

Jadi, titik potongnya dengan sumbu Y adalah (0, 2).

 




11) Fungsi injektif

Fungsi f: A → B disebut fungsi satu-satu atau fungsi injektif jika dan hanya jika untuk sebarang a1 dan a2 <!--[if !vml]--> <!--[endif]-->dengan a1 tidak sama dengan a2 berlaku f(a1) tidak sama dengan f(a2). Dengan kata lain, bila a1 = a2 maka f(a1) sama dengan f(a2).


12) Fungsi surjektif

Fungsi f: A → B disebut fungsi kepada atau fungsi surjektif jika dan hanya jika untuk sebarang b dalam kodomain B terdapat paling tidak satu a dalam domain A sehingga berlaku f(a) = b. Dengan kata lain, suatu kodomain fungsi surjektif sama dengan kisarannya (range).


13) Fungsi bijektif

Fungsi f: A → B disebut disebut fungsi bijektif jika dan hanya jika untuk sebarang b dalam kodomain B terdapat tepat satu a dalam domain A sehingga f(a) = b, dan tidak ada anggota A yang tidak terpetakan dalam B. Dengan kata lain, fungsi bijektif adalah sekaligus injektif dan surjektif